Sunday, October 31, 2010

Chapter 2 : 50 years ago

"Hooaaam~" Nguap Rei yang bangun dari istirahatnya
"wwah~ kau sudah bangun ya ? kau tidur lama sekali, dari jam 5 sore sampai 5 pagi" Terang Jun sambil meneguk secangkir teh susu panas.
"aaah ? 12 jam ya ? aku mau mandi dulu deh" Ucap Rei yang masih setengah tidur beranjak dari tidurnya

setelah mandi dan pakai baju, ia ke meja makan , dan di sana masih ada Jun
"eh Jun, kau tidak bangunkan Vino ?" tanya Rei
"ah ? kau tidak tau ? dia sudah bangun dari jam 3 lho..." jawab Jun
"hah ? serius ? oh iya, dia sudah gak ada di tempat tidur.. kemana dia ?" Tanya Rei yang sambil memakan roti gandum khas Livin Village.
Livin Village terkenal dengan roti gandumnya, karena itu, banyak sawah di desa ini... pekerjaan orang - orang  desa ini pun mayoritas petani.
"ooh.. katanya ia mau ke hutan yang kalian singgahi kemarin, ia meminjam pedangku. mungkin ia pergi berburu atau berlatih." Terang Jun yang duduk santai
"aaah ? dia kan dari bumi, sama sepertiku, apakah dia punya kekuatan ? " Tanya Rei
"hah ! jadi dia gak punya kekuatan apa -apa ? gak punya keahlian ? astaga,  kita harus cepat ke tempat ia berada. kalau tidak, ia bisa mati!" Ucap Jun terburu - buru dan memakai rompi hitamnya lalu membawa 1 pedang kesayangannya.
"nnggh ?" Rei masih kebingungan.
"oy ayo cepat !!!!!" Perintah Jun yang berlari duluan, lalu Rei pun mengambil pedangnya lalu mengikutinya dari belakang

- Gutte forest -

"ukh, tangan ku. . ." Desah Vino sambil memegang tangan kirinya yang tercabik oleh hewan buas. "ukh, mana pedangnya ?" tanya Vino kesakitan

didalam kegelapan ada 2 bayangan yang menyerupai singa dan hyena...
dalam sekejap , mereka menerkam Vino secara bersamaan

CRAAT !

"fyuh , tepat waktu... " Ucap Jun lega
"baguslah kau selamat Vino!" Rei melambaikan tangannya tandanya ia senang
"ukh, terimakasih teman, " Desah Vino yang masih menahan kesakitan tangan kirinya , seketika, Vino jatuh pingsan
"Rei, bantu aku membawa Vino ke desa , ia mengalami luka parah !"

Rei dan Jun membawa Vino yang terluka kembali ke desa untuk menjalani pengobatan...


-Ruang Medis Livin Village-

"apakah tidak apa - apa aku tinggal ?" Tanya Rei pada dokter dengan cemas
"percayakan padaku ," Ucap Dokter itu sambil menutup pintu ruangannya

"apa tidak apa - apa ?" tanya rei pada Jun
"kau sudah dengar sendiri kan dari dokter itu,? so, tenanglah" Ucap Jun menenangkan
"hhmmnngghh...."

selang 1 jam . . .

dokter itu membuka pintu ruangannya, Rei langsung bangun untuk bertanya tentang keadaan Vino.

"bagaimana dok ?"
"sepertinya sudah agak baikan, tetapi untuk sembuh total, diperlukan waktu yang cukup lama. sekitar 1 bulan-an" Jelas dokter tersebut

'1 bulan ? itu kelamaan sekali, bukankah harusnya kita segera mencari ke semua anggota knights?" Pikir Jun dalam hati

Rei dn Jun masuk ke dalam ruangan
"uukkh.. maaf merepotkan ya"
"tidak apa - apa " Balas Rei dan Jun bersamaan
"by the way, aku ingin menceritakan sesuatu pada kalian, tentang 50 tahun yang lalu."

pada Hari ini, Shunsuke, anak dari bumi juga masuk kedalam negeri ini, dan ia melihat meteor hitam sama seperti kau Rei... ia pun mendekati meteor itu, lalu ia memegangnya... bajunya langsung berubah dan ia jadi memiliki pedang...ia pun menuju desa ini, desa livin. Ia bertemu kakekku, kakekku sudah mengetahui bahwa dark warrior akan bangkit pada tahun ini setelah tidak muncul selama 100 tahun lebih... mereka berpetualang untuk mencari 21 knights yang lain, setelah ke 21 knights itu berkumpul. termasuk ayahku. tiba - tiba Shunsuke berkhianat, ia meninggalkan 21 knights untuk mengabdi kepada dark warrior... sampai sekarang penyebabnya yang tau hanya shunsuke sendiri... 21 knights yang tersisa (20 org) bertarung melawan ribuan, dark warrrior termasuk Shunsuke... setelah ke 20 knight itu hanya tinggal seorang saja, yaitu kakekku. dari kubu dark warrior pun hanya tingggal ratusan. tapi akhirnya kakekku menggunakan ilmu terlarang itu dan menyegel seluruh dark warrior beserta shunsuke... mungkin, tahun ini adalah kebangkitan dari dark warrior... karena kau telah menemukan meteor hitam itu dan kau berasal dari bumi.
maka, misi kita adalah untuk mencari ke 21 knights baru. mereka tersebar di berbagai kota bahkan pulau di negeri ini... aku yakin dark warrior akan bangkit tahun ini secepatnya.. mungkin, dibawah pimpinan shunsuke. dan mereka sekarang pun sedang siap - siap untuk mengusai dunia"
Cerita Jun panjang lebar.


-Unknown Place-

"khu..khu..khu... kalian tidak akan bisa menang pada kebangkitan dark warrior kali ini.. khuahahahaha hahauahahahaha"
"persiapan masih 50% lagi tuan,"
"bagus! teruslah begitu. huahahaha"




Jam 7 di Livin Village

"udaranya masih ssejuk dan bersih ya"
"haha, iya, disini sangat bersih memang, ditambah lagi, dekat hutan penghasil O2 kan ?" Jelas Jun
"iya, berbeda dengan di bumi, sudahtercemar polusi , jadi udaranya tidak sejuk lagi... sudah gitu, hutan - hutan di tebang dan dialih fungsikan untuk pertanian , perumahan , tempat rekreasi , dan lain - lain... membuat pohon - pohon itu tidak ada kan sama saja menghilangkan cadangan oksigen, sudah gitu, jadi banyak bencana seperti banjir , longsor dan lain - lain" Jelas Rei
"memang, manusia itu serakah dan semaunya sendiri , hanya mencari keuntungan bagi dirnya sendiri, tidak mau mementingkan orang lain. Huh! " cap Jun Kesal
"tapi, tidak semua manusia serakah kok " Ucap Rei dengan senyum manisnya
"ah ? ya, terserah lah."
"jadi, sembari kita menunggu 1 bulan, kita mau apa ?" Tanya Rei
"sebaiknya, kita mengumpulkan 21 knights dahulu. agar cepat, Vino itu gara - gara dia kita bakal terlambat!" bentak Jun
"tapi ini bukan sepenuhnya salah Vino !" Rei ikut membentak
"huh, percuma ngomong sama manusia..susah!" Ucap Jun beranjak dari duduknya,
"apa kau bilang !" Ucap Rei kesal dan menysul Jun
"huh, apa boleh buat, ayo kita bertarung disini." ajak Jun pada Rei
"cuih, siapa takut" Ucap Rei memegang pedang hitamnya itu

buugh... "ukh, dia sangat cepat" keluh Rei
"bagaimana pukulanku?"

trraaangg..... pedang mereka pun beradu...
"uuuaaaaaaa!!!!!!!!!!" teriak Rei
"ggggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriak Jun

tiba - tiba ada yang menendang perut mereka seketika
bugh - bugh
"ukh, siapa kau ?" tanya Rei
"aah... guru Kay !"
"nggh ? guru" pikir Rei

"hei kau bocah bumi, kenapa bisa sampai bertarung dengan Jun ? dan kau Jun ! megapa bisa bertarung dengan Rei!" Tanya Guru itu sambil membentak
"nggh.. gini guru,"
belum selesai Jun berkata, sudah dipotong oleh gurunya
"Jun, jagalah omonganmu... mulutmu harimaumu. lagipula, tidak semua manusia seperti yang kau pikirkan. dan kau Rei, kau harus mengontrol emosimu, jangan mudah terbawa emosi... akan kujadikan kau muridku Rei" Terang Guru Kay yang berambut merah dan memakai penutup mata warna hitam yang diikatkan ke dahinya (seperti perban, yang ditutupi hanya 1 mata)

"terimakasih sudah mau menerimaku"
"eeh !!!! untuk apa kau menerimanya ??" Tanya Jun heran
"kulihat, ia lenih berbakat darimu" Sindir Kay pada Jun

-training place-
"baiklah, akan kumulai latihan ini" Ucap Kay untuk memulai melatih Rei

Saturday, October 30, 2010

Chapter 1 : The 21 Knights


-- livin village --


seorang anak sedang duduk di bangku depan rumahnya
"mana yang lain ya ? kok pada lama." Ucap Jun yang sedang memegang pedang di depannya



dari arah samping pun datang dua orang anak sepantaran dengan Jun, sekitar 16 tahun menghampirinya dengan terengah-engah

"maaf jun, kami telat..." Ucap rekannya Bill
"ya, sorry... tadi saya kesiangan" Hugo mengggaruk kepalanya
"ya. gak apa apalah, lagipula kan kita gak terlalu terburu buru


-Earth-
~At Park~

"why I always alone ? whats wrong with me ?" Ucap seseorang sambil menyembunyikan kepalanya diantara lututnya.
"hei Rei ! mengapa kau begitu ? ayo!!" teriak seseorang pada Rei
"nggh... bukan kah kau membenciku juga ?"
"benci ? no... aku kan sahabatmu" senyum Vino pada Rei.

'ya, memang mungkin hanya Vino yang menganggapku sebagai sahabat, yang lainnya membenciku. aku tak tau kenapa, padahal sudah berusaha sekeras mungkin untuk dicintai , dikasihi , pada akhirnya pun tak ada yang peduli' pikir Rei sedih

"lama kau! ayolah... kita pulang, kau tidak mau pulang ?" ajak Vino sekaligus bertanya pada Rei
"ah... lagipula buat apa pulang, palingan hanya sendiri... tak ada yang menemani."
"ayolah,!"
"yasudahlah kalau kau memaksa" Rei pun beranjak dari duduknya dan berdiri lalu berjalan menghampiri Vino unuk pulang bersama...

di jalan, tiba - tiba ada lingkaran hitam dari bawah mereka berdua
zzzrruuuttt.....

lingkaran hitam itu menyedot mereka berdua kebawah, mereka tidak sadarkan diri selama 5 menit..
bruk !
 -Unknown place-

"aah. ada dimana kita ini? tempat gaje nan gaje (?)" keluh Rei
"kita terjatuh kesini setelah tersedot oleh lubang hitam itu, memang aneh, masa kita bisa langsung ke tempat seperti hutan ini ?"
"ah ! lihat itu ! meteor ! dan meteor itu berwarna... hitam" Ucap Rei kencang sambil menunjuk meteor yang akan terjatuh menimpa tempat ini

"lari bodoh ! meteor itu menuju kesini !"

bbblluuuaaarrr !!!! meteor itu mendarat tepat 5 centimeter dielakang Rei yang lari dibelakang Vino

"aaaggghhh..... eh, ga sakit =,=' " Rei heran sekali, ia mendekati meteor yang baru jatuh itu, "meteor itu.. berwarna hitam pekat!" tambah Rei sambil memegang meteor itu, ia tak merasakan panas sdikit pun.
CKLIK !

"ha ? meteornya hilang ?! eh ! eh! kemana meteornya ! " Ucap Rei heran lagi
"hei, Re... " Ucap Vino kaget
"eh kenapa vin ?"
"i-i-i-itu... bajumu kok jadi berubah, jadi keren, trus itu pedang dari mana ?"
"agh ! apa ini ! kok bajuku bisa ganti ! ditambah lagi ! pedang apa ini !!!!!"

"Rei, kita harus cepat cari jalan ke kota. aku pusing dengan ini, "

Tiba - tiba seekor anjing hitam yang besar muncul dibelakang Vino, ia ingin menerkam Vino
"Vino! awas dibelakangmu!!!"
"aaaah ?"
dengan cepat Rei memegang pedangnya dan lompat kebelakang Vino dngan cepat dan ditebasnya anjing itu dengan pedang hitam itu.

"waw, kekuatan apa ini, karena ini, aku bia melompat, berlari dengan cepat..." Ucap Rei kagum
"agh! kau cepat sekali Rei, kok bisa " Ucap Vino heran
"tapi, by the way, negeri apa ini, ada anjing sebesar ini ( 2 meter), "
"mungkin kah ini seperti negeri dongeng ? tapi Rei, ayo kita cepet cari jalan ke Kota" Perintah Vino sudah agak minder dengan situasi yang sedang dihadapinya.

Mereka berdua jalan ke kota (?) maksudnya mencari jalan ke kota... tapi yang mereka temukan adalah sebuah desa, tetapi desa yang besar seperti zaman dulu.

"aneh, kita bisa nyasar kesini sini." Ucap Vino pusing

"hei ! kami dari keamanan di desa Livin, ada apa kalian datang kemari ? untuk apa ?" tanya seorang penjaga keamanan desa itu.
"saya Rei, dan ini teman saya, Vino. saya tidak tau apa yang terjadi disini dan sekarang. saya berasal dari bumi. "
"bumi ? tunggu, ikut aku. masuk. akan ku pertemukan dengan seseorang.

Mereka berdua digiring (?) eh, dibawa oleh salah satu keamanan dan diprtemukan ke seseorang yang lebih tua mungkin hanya 3 tahun dari Rei.

"ada apa pak penjaga ? apa orang ini pembuat onar ?"
"bukan tuan, mereka dari bumi" bisik pak penjaga tersebut
"ah!?baiklah, akan kuurus mereka" Ucapnya kaget.

Vino dan Rei d ibawa ke sebuah rumah yang memang seperti zaman dahulu, seperti gubuk.

"jadi, mengapa kalian bisa kesini ?" Tanya seseorang tersebut sambil memulai pembicaraan.
"aah,.. aku pusing" keluh Vino
"sebaiknya kau istirahat dulu disitu" Ucap seseorang itu ada Vino

Vino membaringkan badannya di sebuah kasur zaman dahulu yang tidak diketahui asal usulnya.

"perkenalkan, namaku Jun, Juno Hirasuko, siapa namamu ?" 
"nama saya Rei Misaki," Ucap laki - laki berambut coklat tersebut
"baiklah, bagaimana kalian bisa sampai sini ?" Tanya Jun, orang yang berkulit agak coklat tersebut
"baiklah, kami kesini karena tiba- tiba ada lubang hitam di bawah kita yang menyedot kita sampai kesini." Jelas Rei singkat
"lalllu... kau kan dari bumi, dari mana bisa dapatkan pedang dan baju itu?" Tanya Jun lagi
"ah ini ? tidak tau asal usulnya, tiba tiba menempel begitu saja, soalnya tadi ada meteor hitam jatuh didekatku. Lalu ku coba tuk pegang meteor itu, tapi jadinya malah bagini. dan meteornya hilang." Jelas Rei agak panjang
"meteor hitam ?"
"ya, meteor hitam" Ucap Rei mengaruk kepalanya

'meteor hitam ? Darksun Meteor ? ini kan...' pikir Jun kaget 'dia bisa memegang meteor itu ? apakah ini pertanda bahwa Dark Warriors akan bangkit seperti dahulu lagi ?' Pikir Jun makin berdebar.

"nngghh... mikir apa ?"
"ah! enggak kok" Ngeles Jun
"oh !"
"kamu gak istirahat dulu ? kalau mau, istirahat aja dulu. "
"ah ok, thanks."

Rei dan Vino pun beristirahat dalam kamar itu. selagi mereka tidur, Jun dan 2 kawannya, Bill dan Hugo berkumpul di rumah Bill.

"APA!!!!! Dark Warriors akan kembali !" Ucap Bill yang kaget karena mendengarkan cerita Jun
"ya, mungkin memang ini saatnya peristiwa 50 tahun lalu akan terulang lagi... dan kita harus siap untuk melawan mereka." Kata Hugo yang memiliki badan paling besar.
"berarti misi kita adalah, MENCARI 20 KNIGHT LAGI DALAM WAKTU SINGKAT.!sebelum terlambat seperti kejadian 50 tahun lalu" Ucap Jun dengan nada meyakinkan.
"ta-ta-pi! itu bukan hal mudah, lagipula... dunia 'Goragoza' ini sangat besar,!!" Bantah Bill sambil memukulkan gelasnya ke meja
"memang bukan hal mudah, tapi kita tidak tahu sebelum kita mencobanya kan ?" Ucap Jun dengan nada meyakinkan lagi.
"memangnya gampang mencari tanda -tanda dari 21 knights ?" tanya Hugo
"bukankah diantara 21 knight terdapat hubungan batin ?" Kata orang yang sering memakai kalung berlogo api di lehernya itu
"ya, tapi Jun ! apa hubungannya ? kita belum menemukan satupun dari 21 knight" Tanya Bill agak keras
"kau salah... salah satu dari 21 knights sekarang sedang tertidur di rumahku . . ." Jelas Jun yakin