"wwah~ kau sudah bangun ya ? kau tidur lama sekali, dari jam 5 sore sampai 5 pagi" Terang Jun sambil meneguk secangkir teh susu panas.
"aaah ? 12 jam ya ? aku mau mandi dulu deh" Ucap Rei yang masih setengah tidur beranjak dari tidurnya
setelah mandi dan pakai baju, ia ke meja makan , dan di sana masih ada Jun
"eh Jun, kau tidak bangunkan Vino ?" tanya Rei
"ah ? kau tidak tau ? dia sudah bangun dari jam 3 lho..." jawab Jun
"hah ? serius ? oh iya, dia sudah gak ada di tempat tidur.. kemana dia ?" Tanya Rei yang sambil memakan roti gandum khas Livin Village.
Livin Village terkenal dengan roti gandumnya, karena itu, banyak sawah di desa ini... pekerjaan orang - orang desa ini pun mayoritas petani.
"ooh.. katanya ia mau ke hutan yang kalian singgahi kemarin, ia meminjam pedangku. mungkin ia pergi berburu atau berlatih." Terang Jun yang duduk santai
"aaah ? dia kan dari bumi, sama sepertiku, apakah dia punya kekuatan ? " Tanya Rei
"hah ! jadi dia gak punya kekuatan apa -apa ? gak punya keahlian ? astaga, kita harus cepat ke tempat ia berada. kalau tidak, ia bisa mati!" Ucap Jun terburu - buru dan memakai rompi hitamnya lalu membawa 1 pedang kesayangannya.
"nnggh ?" Rei masih kebingungan.
"oy ayo cepat !!!!!" Perintah Jun yang berlari duluan, lalu Rei pun mengambil pedangnya lalu mengikutinya dari belakang
- Gutte forest -
"ukh, tangan ku. . ." Desah Vino sambil memegang tangan kirinya yang tercabik oleh hewan buas. "ukh, mana pedangnya ?" tanya Vino kesakitan
didalam kegelapan ada 2 bayangan yang menyerupai singa dan hyena...
dalam sekejap , mereka menerkam Vino secara bersamaan
CRAAT !
"fyuh , tepat waktu... " Ucap Jun lega
"baguslah kau selamat Vino!" Rei melambaikan tangannya tandanya ia senang
"ukh, terimakasih teman, " Desah Vino yang masih menahan kesakitan tangan kirinya , seketika, Vino jatuh pingsan
"Rei, bantu aku membawa Vino ke desa , ia mengalami luka parah !"
Rei dan Jun membawa Vino yang terluka kembali ke desa untuk menjalani pengobatan...
-Ruang Medis Livin Village-
"apakah tidak apa - apa aku tinggal ?" Tanya Rei pada dokter dengan cemas
"percayakan padaku ," Ucap Dokter itu sambil menutup pintu ruangannya
"apa tidak apa - apa ?" tanya rei pada Jun
"kau sudah dengar sendiri kan dari dokter itu,? so, tenanglah" Ucap Jun menenangkan
"hhmmnngghh...."
selang 1 jam . . .
dokter itu membuka pintu ruangannya, Rei langsung bangun untuk bertanya tentang keadaan Vino.
"bagaimana dok ?"
"sepertinya sudah agak baikan, tetapi untuk sembuh total, diperlukan waktu yang cukup lama. sekitar 1 bulan-an" Jelas dokter tersebut
'1 bulan ? itu kelamaan sekali, bukankah harusnya kita segera mencari ke semua anggota knights?" Pikir Jun dalam hati
Rei dn Jun masuk ke dalam ruangan
"uukkh.. maaf merepotkan ya"
"tidak apa - apa " Balas Rei dan Jun bersamaan
"by the way, aku ingin menceritakan sesuatu pada kalian, tentang 50 tahun yang lalu."
pada Hari ini, Shunsuke, anak dari bumi juga masuk kedalam negeri ini, dan ia melihat meteor hitam sama seperti kau Rei... ia pun mendekati meteor itu, lalu ia memegangnya... bajunya langsung berubah dan ia jadi memiliki pedang...ia pun menuju desa ini, desa livin. Ia bertemu kakekku, kakekku sudah mengetahui bahwa dark warrior akan bangkit pada tahun ini setelah tidak muncul selama 100 tahun lebih... mereka berpetualang untuk mencari 21 knights yang lain, setelah ke 21 knights itu berkumpul. termasuk ayahku. tiba - tiba Shunsuke berkhianat, ia meninggalkan 21 knights untuk mengabdi kepada dark warrior... sampai sekarang penyebabnya yang tau hanya shunsuke sendiri... 21 knights yang tersisa (20 org) bertarung melawan ribuan, dark warrrior termasuk Shunsuke... setelah ke 20 knight itu hanya tinggal seorang saja, yaitu kakekku. dari kubu dark warrior pun hanya tingggal ratusan. tapi akhirnya kakekku menggunakan ilmu terlarang itu dan menyegel seluruh dark warrior beserta shunsuke... mungkin, tahun ini adalah kebangkitan dari dark warrior... karena kau telah menemukan meteor hitam itu dan kau berasal dari bumi.
maka, misi kita adalah untuk mencari ke 21 knights baru. mereka tersebar di berbagai kota bahkan pulau di negeri ini... aku yakin dark warrior akan bangkit tahun ini secepatnya.. mungkin, dibawah pimpinan shunsuke. dan mereka sekarang pun sedang siap - siap untuk mengusai dunia"
Cerita Jun panjang lebar.
"khu..khu..khu... kalian tidak akan bisa menang pada kebangkitan dark warrior kali ini.. khuahahahaha hahauahahahaha"
"persiapan masih 50% lagi tuan,"
"bagus! teruslah begitu. huahahaha"
Jam 7 di Livin Village
"udaranya masih ssejuk dan bersih ya"
"haha, iya, disini sangat bersih memang, ditambah lagi, dekat hutan penghasil O2 kan ?" Jelas Jun
"iya, berbeda dengan di bumi, sudahtercemar polusi , jadi udaranya tidak sejuk lagi... sudah gitu, hutan - hutan di tebang dan dialih fungsikan untuk pertanian , perumahan , tempat rekreasi , dan lain - lain... membuat pohon - pohon itu tidak ada kan sama saja menghilangkan cadangan oksigen, sudah gitu, jadi banyak bencana seperti banjir , longsor dan lain - lain" Jelas Rei
"memang, manusia itu serakah dan semaunya sendiri , hanya mencari keuntungan bagi dirnya sendiri, tidak mau mementingkan orang lain. Huh! " cap Jun Kesal
"tapi, tidak semua manusia serakah kok " Ucap Rei dengan senyum manisnya
"ah ? ya, terserah lah."
"jadi, sembari kita menunggu 1 bulan, kita mau apa ?" Tanya Rei
"sebaiknya, kita mengumpulkan 21 knights dahulu. agar cepat, Vino itu gara - gara dia kita bakal terlambat!" bentak Jun
"tapi ini bukan sepenuhnya salah Vino !" Rei ikut membentak
"huh, percuma ngomong sama manusia..susah!" Ucap Jun beranjak dari duduknya,
"apa kau bilang !" Ucap Rei kesal dan menysul Jun
"huh, apa boleh buat, ayo kita bertarung disini." ajak Jun pada Rei
"cuih, siapa takut" Ucap Rei memegang pedang hitamnya itu
buugh... "ukh, dia sangat cepat" keluh Rei
"bagaimana pukulanku?"
trraaangg..... pedang mereka pun beradu...
"uuuaaaaaaa!!!!!!!!!!" teriak Rei
"ggggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriak Jun
tiba - tiba ada yang menendang perut mereka seketika
bugh - bugh
"ukh, siapa kau ?" tanya Rei
"aah... guru Kay !"
"nggh ? guru" pikir Rei
"hei kau bocah bumi, kenapa bisa sampai bertarung dengan Jun ? dan kau Jun ! megapa bisa bertarung dengan Rei!" Tanya Guru itu sambil membentak
"nggh.. gini guru,"
belum selesai Jun berkata, sudah dipotong oleh gurunya
"Jun, jagalah omonganmu... mulutmu harimaumu. lagipula, tidak semua manusia seperti yang kau pikirkan. dan kau Rei, kau harus mengontrol emosimu, jangan mudah terbawa emosi... akan kujadikan kau muridku Rei" Terang Guru Kay yang berambut merah dan memakai penutup mata warna hitam yang diikatkan ke dahinya (seperti perban, yang ditutupi hanya 1 mata)
"terimakasih sudah mau menerimaku"
"eeh !!!! untuk apa kau menerimanya ??" Tanya Jun heran
"kulihat, ia lenih berbakat darimu" Sindir Kay pada Jun
-training place-
"baiklah, akan kumulai latihan ini" Ucap Kay untuk memulai melatih Rei